
Klik pada imej untuk membaca
RASULULLAH S.A.W BERSABDA YANG ERTINYA : Barang siapa yang mengerat kukunya pada ;
* Hari Sabtu : Nescaya keluar dari dalam tubuhnya ubat dan masuk kepadanya penyakit
* Hari Ahad : Nescaya keluar daripadanya kekayaan dan masuk kemiskinan
* Hari Isnin : Nescaya keluar daripadanya gila dan masuk sihat
* Hari Selasa : Nescaya keluar daripadanya sihat dan masuk penyakit
* Hari Rabu : Nescaya keluar daripadanya was-was dan masuk kepadanya kepapaan.
* Hari Khamis : Nescaya keluar daripadanya gila dan masuk kepadanya sembuh dari penyakit.
* Hari Jumaat : Nescaya keluar dosa-dosanya seperti pada hari dilahirkan oleh ibunya dan masuk kepadanya rahmat daripada Allah Taala.
Salam bro,
BalasPadamTerima kasih. Satu info yg sgt berguna.
Terimakasih atassarana sdr Red Rosster
BalasPadamIt is perfect time to make some plans for the long run and it is time to be happy.
BalasPadamI've learn this post and if I may I desire to recommend you few fascinating things or tips. Perhaps you could write subsequent articles referring to this article. I wish to read more issues about it!
Review my weblog ford ranger
thanks for sharing XD
BalasPadamUlasan ini telah dialihkan keluar oleh pengarang.
BalasPadamUlasan ini telah dialihkan keluar oleh pengarang.
BalasPadamHadis tersebut berbunyi,
BalasPadamحديث : من قلم أظفاره يوم السبت خرج منه الداء ، ودخل فيه الشفاء ، ومن قلم أظفاره يوم الأحد خرجت منه الفاقة ودخل فيه الغنى ، ومن قلم أظفاره يوم الاثنين خرجت منه العلة ودخلت فيه الصحة ، ومن قلم أظفاره يوم الثلاثاء ، خرج منه البرص ، ودخل فيه العافية ، ومن قلم أظفاره يوم الأربعاء خرج منه الوسواس ، والخوف ودخل فيه الأمن والصحة ، ومن قلم أظفاره يوم الخميس خرج منه الجذام ودخل فيه العافية ، ومن قلم أظفاره يوم الجمعة دخل فيه الرحمة ، وخرج منه الذنوب
Artinya: “Barangsiapa yang memotong kukunya pada hari Sabtu, maka akan keluar darinya penyakit dan masuk ke dalamnya kesembuhan. Barangsiapa yang memotong kukunya pada hari Ahad, maka akan keluar darinya kefakiran dan masuk ke dalamnya kekayaan. Barangsiapa yang memotong kukunya pada hari Senin, maka akan keluar darinya penyakit dan masuk kepadanya kesehatan. Barangsiapa yang memotong kukunya pada hari Selasa, maka akan keluar darinya al-Baros (penyakit sopak) dan masuk ke dalamnya al-’Afiah (kesehatan dan kesembuhan). Barangsiapa yang memotong kukunya pada hari Rabu, maka akan keluar darinya was-was dan ketakutan, dan masuk ke dalamnya keamanan dan kesehatan. Barangsiapa yang memotong kukunya pada hari Kamis, maka akan keluar darinya penyakit kusta dan masuk kepadanya al-’Afiah (kesehatan dan kesembuhan). Barangsiapa yang memotong kukunya pada hari Jumat, maka akan masuk kepadanya rahmat (Allah) dan keluar daripadanya dosa-dosa.” (HR. Ibnul Jauzi di dalam kitab Al-Maudhu’aat III/226, dan Imam As-Suyuthi di dalam Al-La-ali’ Al-Mashnu’ah Fi Al-Ahadits Al-Maudhu’ah II/227).
Darjatnya hadis ini adalah Maudhu‘ (PALSU), karena di dalam sanadnya terdapat dua perawi pemalsu hadits, yaitu Abu ‘Ishmah Nuh bin Maryam dan Hannaad bin Ibrahim. Di antara mereka berdua terdapat beberapa perawi yang majhul (tidak dikenal jati diri dan kredibilitinya) dan perawi yang Dho’if (lemah). (Lihat Al-La-ali’ Al-Mashnu’ah karya imam As-Suyuthi II/227, dan al-Fawa-id al-Majmu’ah, karya imam Asy-Syaukani. I/197). Imam Asy-Syaukani rahimahullah mengomentar: “Hadits ini PALSU kerana di dalam sanadnya terdapat dua perawi pemalsu hadis dan beberapa perawi yang majhul.” (Lihat al-Fawa-id al-Majmu’ah, I/197). Imam As-Sakhowi rahimahullahmengomentar : “Tidak ada satu pun hadis yang sahih daripada Nabi shallallahu alaihi wasallam yang menerangkan tentang tatacara dan penetapan hari-hari tertentu untuk memotong kuku.” (Lihat Al-Maqoshid Al-Hasanah hal. 422). Syaikh Muhammad Nasiruddin al-Albani rahimahullah juga menyebutkan sebuah hadits tentang keutamaan memotong kuku pada hari Jumat di dalam kitab hadits beliau, Silsilah al-Ahadits adh–Dho’ifah wa al-Maudhu’ah,
حديث : من قلم أظافيره يوم الجمعة قبل الصلاة ، أخرج الله منه كل داء ، وأدخل مكانه الشفاء والرحمة
Ertinya: “Barangsiapa yang memotong kukunya pada hari Jumaat sebelum menunaikan solat (Jumat, pent), nescaya Allah akan mengeluarkan daripadanya penyakit dan menggantikan tempat penyakit itu dengan penyembuhan dan rahmat.” Syaikh al-Albani rahimahullah menyatakan darjat hadis ini sebagai hadis yang sangat Lemah (Dho’if Jiddan). (Lihat Silsilah al-Ahadits adh-Dho’ifah, V/36 nombor hadits: 2021).
Berdasarkan keterangan para ulama hadis ini, kita dapat mengetahui dan memahami bahwa yg PALSU di sini adalah tentang Keutamaan memotong kuku pada hari-hari tersebut di atas. Namun hukum memotong kuku itu sendiri adalah sangat dianjurkan di dalam agama Islam. Wallahu a’lam.